Disaster After Disaster

I'm back. And more ruined than before.

Gue kembali terpuruk. Cewe yang udah gue kejer akhirnya memutuskan hubungan chat kami, setelah dia sakit hati parah gara-gara gue untuk kesekian kalinya. Gue bahkan ga nyangka kalo gue bakal bikin dia nangis, padahal gue berjanji untuk ga buat cewe menangis..

Juli lalu, nenek gue kena virus, alhasil dia terkena Pneumonia. Keluarga gue udah sampe bawa ke Penang buat nyembuhin, tapi dokter udah vonis ada kanker. Stadium IV. Kami semua bersyukur banget nenek gue bisa bertahan sampe sekarang, which is 4 months already.

Kemaren kritis, makin sesak, semua memburuk, di bantai gue masih menyimpan rasa sakit hati ditolak sama orang yang awalnya gamau lepasin gue.

Life goes on, I kept on walking down my path. Full of challenges, painful memories, hope, despair, and faithful to go on.

Terlepas dari gue ditolak, seketika gue melepas semua rasa yang gue punya. Semua. Gaada lagi rasa cinta yang melengking tinggi yang gue simpan 3 bulan terakhir. Berjuang chat sama dia pas gue lagi sakit-sakitnya, lagi TO pun gue masih berusaha kasih perhatian buat dia, bahkan gue hampir lupa sama kehidupan gue yang mewarnai hidup gue selama ini. Yes. Games, cardfights, and other hobbies.

Maafkan gue akhir-akhir ini bawain cerita sedih, karena gue bawain apa yang ada di hati gue. Walau belom semua sih..

Mungkin, suatu saat, Tuhan akan bekerja membawakan keputusan terbaik bagi gue dan keluarga.

I'm done for today, adios.

Comments