Posts

Showing posts from February, 2018

Déjà vu

"Know that I'll be the first one to be relieved when knowing that you already have a replacement for me. Don't disappoint me, dear, because I truly hope that he can make you feel a lot better than myself can do. And when you realized that he's not the one for you, I'll be here, just to know about that, because at that time my heart might already have closed." Kalo keinget dulu-dulu, gue rasa semua kejadian yang gue alami dulu, beberapa diantaranya kembali terulang. Bahkan bisa di bilang bahwa kejadian-kejadian ini mirip banget sampe luka lama yang harusnya gue pendem akhirnya meluap semua, dan sampe sekarang hati gue ga karuan jadinya. Baru-baru ini gue ditolak lagi. Akhirnya umur gue engga sebanding sama jumlah penolakan gue. Pastinya kalian pembaca setia udah tau dari postingan Starting New , di mana gue memaparkan semua kejadian saat itu. Nah, ini gue mau lanjutin ceritanya. A new sub-chapter, open~! Seperti yang kalian baca di postingan sebelu

A Blissful Gift (part 2)

"Aku kangen kamu. Aku rindu panggilan sayangmu." "Aku rindu membelai rambut pendekmu yang kini memanjang." "Aku ingin kembali, keluar dari penjara penyiksaan yang bernama "penyesalan"." "But it's all in vain. I could only wish the best for you, with him." Sudah terlalu lama sendiri.. Sudah terlalu lama aku... Oke, stop. Gue malah nyanyi jadinya. Udah semester 2, gue masih menjomblo (udeh ah galau mulu lu .-.), dan jadwal pelajaran yang mulai ketat membuat gue kembali berpikir. IPK gue juga udah keluar, hasilnya ternyata lumayan bagus (padahal mah belajar juga males-malesan, kerjanya buka hp main mulu) dan memuaskan. At least I didn't fail my parent's expectation so far. 'Coz tuition fee is hella expensive, ya know? Kali ini gue mau ceritain 1 orang lagi. Ya, cukup 1 orang aja, yang lain belom ada yang bener-bener bisa masuk ke daftar gue soalnya. Dia ini ngakunya sih fans (gatau gue ngapain sampe dia nge-fan

A Blissful Gift

Tanpa sadar, salah satu permintaan gue udah dikabulkan. Terkadang gue selalu mikir, kenapa gue selalu ga punya teman. Entah gaya pemikiran gue yang menurut mereka aneh sehingga gue dijauhi, entah karena selalu ada perselisihan antara gue sama yang lain, entah gue yang ga suka sama gaya-gaya mereka, ada aja deh. Tapi gue ga sadar selama ini masih ada yang sejalan sama gue, masih ada buat gue walaupun beda pendapat. Dan sekarang gue mau cerita itu semua. Dulu pas SD gue terkenal paling bacot di sekolah. "pak lurah" julukan gue, karena gue anak paling kepo, apa aja mau tau. Ditambah "cabe rawit", udah. Udah kepo, banyak bacot, pedes. Inget gebetan pertama gue di postingan sebelomnya? Nah, salah satu alasan dia nolak gue karena "keaktifan" gue ini. Balik ke postingan lama, gue pernah cerita soal M ama C. 2 orang yang paling deket semasa SD. Sekarang mereka udah pisah, udah punya kesibukan masing-masing. Sama M masih sempet ngobrol lewat LINE, cuma

Reminiscing Old Memories, With You

Gue adalah anak yang cinta sama hembusan angin pas mengendarai motor. Kalo ke mana-mana gue selalu naik motor, sendirian (iye jomblo, makasih). Ke mana-mana pasti naik motor, mau beli batagor sore-sore, ke rumah temen buat main ato sekedar ngegangguin, muter-muter keliling kompleks cuma buat lewat depan rumah gebetan, banyak lah. Gue gaakan cerita semua tentang mantan-mantan gebetan gue, karna hasilnya bakal panjang banget. Mungkin kalo sempet dan niat gue ceritain yang lainnya. Hehe. Dulu waktu SMP, gue cuma bisa pake sepeda ke mana-mana. Keliling kompleks, jalan ke depan rumah temen, sampe nyamperin depan rumah mantan-mantan gebetan. Move on kaga, makin galau iya. Jadi keinget dulu gue suka main ke kompleks mantan gebetan cuma buat muter2 sekitar gang rumah dia (keliatan kan gue jones nya). Gue pindah ke Jakarta tahun 2011. Waktu di mana gue masih suka sama satu cewe yang, well, you could say that she's my first love (iya cinta monyet ceritanya, masih abal-abal). Sa